Sesi Berbagi Pengalaman dan Informasi dengan PT Greenfields Indonesia

Tanggal 21 Januari 2025 yang lalu saya diundang untuk berbagi pengalaman terkait pemilihan, pemasangan/instalasi dan pengoperasian mesin filling Aseptic di salah satu brand yang dikenal luas consumer susu – PT Greenfiels Indonesia. Sesi workshop ini diadakan di auditorium PT Greenfileds yang juga menjadi satu dengan pabriknya di desa Palaan Kecamatan Ngajum, Malang. Kegiatan workshop interaktif ini diikuti oleh lebih dari 20 orang. Sebagian besar peserta adalah staff PT Greenfields Indonesia (tim Proyek, Engineering, Produksi, Quality dan Industrial Performance) dan sisanya dari tim machine manufacturer.

Workshop ini penting mengingat PT Greenfileds Indonesia sebelumnya belum pernah mengoperasikan mesin filling Aseptic dengan merek dan tipe yang baru. Kebetulan saya pernah punya pengalaman dengan mesin serupa di perusahaan saya bekerja sebelumnya dan aktif terlibat , mulai dari machine selection, installation sampai dengan operasional. Diharapkan sharing saya ini dapat memberikan insight bagi para peserta workshop. Melengkapi workshop tentang mesin, saya juga melakukan sharing terkait Packaging Material mulai dari inovasi sampai issue sustainability yang beberapa tahun terakhir selalu dibicarakan publik maupun media.

Terkait issue sustainability packaging, saya juga memberikan sosialisasi singkat Permen LHK 75/2019 – Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Sebenarnya arahan Good Packaging Practice yang di susun pemerintah guna menunjang tercapainya Permen LHK 75/2019 hingga saat ini masih terus di update dengan mempertimbangkan feedback dari industry serta asosiasi seperti PRO (Producers Responsibility Organization). Ruang ruang advokasi diperlukan untuk memastikan implementasi packaging ramah lingkungan tepat sasaran dan tidak memberikan dampak negative pada konsumen akhir. Misalnya arahan teknologi emboss untuk menggantikan label botol PET, produsen minuman mengajukan penangguhan guna melindungi hak konsumen dalam memperoleh informasi komposisi dan tanggal produksi produk yang memang hanya dapat tersampaikan melalui teknologi cetak label.

Selain itu arahan design kemasan ramah lingkungan serta penyelenggaraan rantai pasok recycled packaging juga terus dioptimalkan melalui IPRO (Indonesia Packaging Recovery Organization) sebagai salah satu bentuk tanggung jawab produser. Setelah sesi terakhir terkait sosialisasi Permen LHK 75/2019, saya berharap peserta diskusi bisa melihat Permen LHK tidak lagi sebagai batasan kaku yang berlaku satu arah. Peluang feedback dua arah antara pemerintah dan pelaku usaha akan membantu tujuan pemerintah terwujud lebih cepat tanpa merugikan pengusaha, professional, mau pun masyarakat sebagai konsumen akhir.

Artikel pendek oleh Putut Pramono

Other News & Hot Issue

Inisiasi Packaging Center di Kamboja

Pendirian Cambodia Packaging Center (CPC) merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan sektor kemasan di Kamboja. Melalui proyek CAPFISH Capture dan